Cari dengan judul

Translate

Kamis, 10 November 2016

SKRIPSI : PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERPADU SISWA KELAS VIII-A SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BOLO PADA POKOK BAHASAN FUNGSI DAN PERAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PEMBANGUNAN NASIOANAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB  I
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa :
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.


1
Pembangunan dan pemberdayaan bidang pendidikan di Indonesia mendapat perhatian  yang  sungguh-sungguh  dari  pemerintah  dalam  meningkatkan  mutu pendidikan,  pemerintah  telah  dan  sedang  mengadakan  pengembangan  yang meliputi segi fisik dan non fisik. Usaha-usaha tersebut antara lain: Pembaharuan proses  belajar  mengajar,  peningkatan  kualitas  guru,  pengadaan  buku-buku pelajaran, pembangunan gedung-gedung sekolah dan sebagainya.Realisasi  pelaksanaan  pembangunan  pendidikan  salah  satunya  dengan melalui  pendidikan  formal  di  sekolah.  Penekanan  yang  terpenting  dalam pelaksanaan  formal  adalah  proses  belajar  dan  mengajar.  Proses  belajar  dan mengajar  sebagai  salah  satu  upaya  melaksanakan  Pembangunan  Nasional  yang merupakan  tanggung  jawab  yang  berat  khususnya  bagi  pelaksana  di  bidang pendidikan  yaitu  guru  di  sekolah.  Guru  tidak  hanya  memindahkan  informasi pelajaran  pada  siswa, akantetapi  juga  pelaksanaanpembinaan  mental  terhadap siswa untuk dapat menjadi manusia Indonesia dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia.
Saat ini sebagian guru masih menggunaskan komunikasi satu arah. Dengan cara mengajar seperti ini, guru bertindak sebagai pemberi ilmu penggetahuan sedangkan siswa dianggap sebagai penerima pengetahuan dengan pasif. kurangnya interaksi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru. Ini dapat dilihat dari tidak adanya inisiatif dari siswa untuk menanyakah hal yang belum dipahami kepada guru atau kepada temannya sendiri. Aktifitas siswa hanya terbatas pada melihat, mendengar dan mencatat yang disampaikan oleh guru. Segala inisiatif datang dari guru, begitu juga halnya dengan siswa ketika mengikuti pelajaranterlihat bahwa siswa tidak memperhatikan penjelasan guru dengan baik, malas mengerjakan tugas dan soal latihan yang diberikan guru yang mengakibatkan motivasi belajar siswa kurang. Peneliti melihat bahwa siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Siswa masih sangat tergantung pada penjelasan yang diberikan oleh guru yang menyebabkan proses belajar berlangsung pasif dan kaku dalam artian siswa masih canggung dan takut untuk menyampaikan pendapat maupun pertanyaan kepada guru. Hal ini berdampak pada kurangnya penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan yang tentu saja berdampak pada rendahnya prestasi belajar siswa, terutama untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial terpadu.
Demikian pula yang terjadi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bolo,dalam kegiatan pembelajaran guru masih cenderung menggunakan metode pembelajaran konvensional. Padahal penggunaan metode pembelajaran yamg berpusat pada guru secara terus menerus akan menghasilkan kegitan belajar yang membosankan bagi siswa, proses kegiatan belajar mengajarpun akan kaku, anak didik terlihat kurang bergairah untuk belajar, kejenuhan dan kemalasan menyelimu  kegiatan belajar siswa. Kondisi seperti ini sangat tidak menguntungkan baik bagi guru maupun siswa.
Pemilihan metode belajar oleh guru bukan merupakan hal yang mudah, karena didalam setiap kelas dipenuhi oleh kemampuan akademi siswa heterogen (kelas heterogen). Oleh karena itu guru dituntut harus menciptakan proses pembelajaran inovatif dan kreatif. Menyingkapi permasalahan tersebut perlu dikembangkan suatu model pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan siswa yaitu dengan menerapkan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif ini merupakan suatu model pembelajaran dimana suatu belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda( Dekdikbud, 2004).
Beberapa ahli berpendapat bahwa metode ini dapat membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit. Para pengembang model ini telah menunjukan bahwa model struktur penghargaan kooperatif dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan  hasil belajar. Walaupun prinsip dasar pembelajaran kooperatif tidak berubah namun terdapat beberapa fariasi dari model tersebut salah satu pendekatan pembelajaran kooperatif yang digunakan model group to group exchange.
Pembelajaran group to group exchange atau disebut juga model pembelajaran pertukaran kelompok belajar, dimana tugas yang berbeda diberikan kepada kelompok peserta didik yang berbeda, jadi pembelajaran group to group exchange yaitu model pembelajaran pertukaran antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Model pembelajaran ini dicirikan oleh struktur tugas, tujuan, dan penghargaan dengan menuntut kerjasama siswa dan saling ketergantungan dalam struktur tugas, tujuan dan hadiahsangat baik untuk membentuk sikap pertanggung jawab sosial, dan mengurang sifat keangkuhan yang tinggi, disamping meningkatkan motivasi belajar dan pengembangan kreativitas individu
Pendekatan group to group exchange ini diberikan pada pokok bahasan fungsi dan peran sumber daya alam dalam pembangunan sosial, karena pada pembelajaran pokok bahasan ini, minat, motivasi, dan kemauan belajar siswa yang sangat kurang yang akhirnya dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang sangat kurang. Dengan adanya model pembelajaran kooperatif model group to group exchange dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dan melalui model ini juga dapat memudahkan guru untuk memperbaiki cara berpikir, keterampilan berkomunikasi dengan siswa, dan menggalakkan keterlibatan siswa di dalam pembelajaran. Selain itu siswa lebih memiliki kemungkinan menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi selama dan setelah mengadakan diskusi kelompok pembelajaran kooperatif jadi materi yang dipelajari siswa akan melekat untuk periode waktu yang lama.
Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul:“PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERPADU SISWA KELAS VIII-A SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BOLO PADA POKOK BAHASAN FUNGSI DAN PERAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PEMBANGUNAN NASIOANAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016”.
B.     FokusPenelitian
Pada latar belakang masalah di atas, telah dikemukakan sejumlah masalah yang diduga mempengaruhi kemonotonan dan sulitnya pencapaian tujuan pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu, akan tetapi tidak semua dapat diteliti. Hal ini dikarenakan adanya berbagai pertimbangan antara lain yaitu : waktu, biaya  dan kemampuan peneliti yang masih terbatas. Karena itu, penelitian ini difokuskan pada masalah-masalah sebagai berikut :
1.      Fokus Obyek Penelitian
Yang menjadi obyek penelitian ini terbatas pada masalah penerapan pembelajaran kooperatif model group to group exchange untuk meningkatkan hasil belajarIlmu Pengetahuan Sosialpada pokok bahasanfungsi dan peran sumber daya alam dalam pembangunan nasional
2.      Fokus Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini terbatas pada siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bolo tahun pelajaran 2015/2016
C.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : apakah penerapan pembelajaran kooperatif model group to group exchange dapat meningkatkan hasil belajarIlmu Pengetahuan Sosial siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bolo pada pokok bahasanfungsi dan peran sumber daya alam dalam pembangunan nasionaltahun pelajaran 2015/2016.?

D.      Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran kooperatif model group to group exchange dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bolo pada pokok bahasanfungsi dan peran sumber daya alam dalam pembangunan nasional tahun pelajaran 2015/2016.
E.       Landasan Teori
Untuk menghindari terjadi kekeliruan judul dalam penelitian ini perlu di jelaskan istilah sebagai berikut.
1.         Pembelajaran kooperatif adalah suatu metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama. dalam tugas-tugas yang berstruktur dimana strategis pembelajaran mengutamakan adanya kerjasama, yakni kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2.         Pembelajarann group to group exchange atau disebut model pembelajaran pertukaran kelompok mengajar dimana tugas yang berbeda diberikan kepada kelompok peserta didik yang berbeda masing-masing kelompok. pembelajaran ini peneliti terapakan pada kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bolo.
3.         Hasil belajar adalah suatu batas terendah yang ditetapkan oleh guru matapelajaran yang digunakan sebagai batas minimal hasil yang harus dicapai oleh siswa dalam penelitian ini standar keberhasilan nilai rata-rata siswa 65 dengan nilai ketuntasan klasikal 85%.

F.       Asumsi Penelitian
Asumsi adalah sesuatu yang telah diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk berpijak bagi peneliti (Arikunto; 1998: 57). Oleh karena itu asumsi dalam penelitian ini adalah:
1.         penerapan pembelajaran kooperatif model group to group exchange dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa.
2.         Hasil  belajar siswa bervariasi
G.      Kegunaan Penelitian
1.    Secara Teoritis
Secara teoritis informasi yang diperoleh melalui penelitian ini dapat:
a.       Menambah khasanah keilmuan peneliti dan pembaca yang berkaitan dengan bimbingan belajar pada bidang studi IPS Ekonomi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 BoloSekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bolo
b.      Dapat digunakan untuk mengembangkan konsep pendidikan pada umumnya dan bimbingan belajar pada khususnya, guna memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar.

2.    Secara Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat:
a.    Digunakan oleh guru kelas di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bolodalam usahanya memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar.

b.    Dijadikan sebagai bahan pembanding oleh guru kelas dalam meningkatkan hasil belajar seoptimal mungkin bagi para siswaSekolah Menengah PertamaNegeri 4 Bolo.

UNTUK MENDAPATKAN FILE LENGKAP DALAM BENTUK MICROSOFT WORD. SILAHKAN HUBUNGI KAMI DI : 082341300200

Tidak ada komentar: