Hai
sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat
di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah Setan; karena
sesungguhnya Setan itu adalah musuh yang nyata bagimu. Sesungguhnya
Setan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan
terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. (QS 2 Al-Baqarah : 168 – 169).
MuqaddimahSetan adalah tentara Iblis yang secara terus-menerus, halus, dan terselubung akan menyesatkan manusia dari jalan kebenaran (Islam), sehingga banyak manusia yang terjebak bujuk rayunya. Manusia akan digiring untuk suka kepada yang haram. Gemar berzina, korupsi, kolusi, nepotisme, dan tindak kejahatan lain-lainnya.
Melalui perkembangan teknologi (internet, hp, facebook) Setan kian hari kian canggih, bahkan kian agressif dalam menggiring manusia beramai-ramai melawan syariah Allah SWT.
Padahal hukuman bagi manusia yang suka kepada makanan yang haram akan membuat doanya tertolak dan akan selalu dikalahkan oleh bujuk rayu Setan. Kemudian di hari akhir nanti, harus menerima siksa di dalam neraka.
Kandungan Ayat
Allah Maha Memberi rizki kepada seluruh makhluk-Nya. Allah menganugerahkan kepada mereka kebolehan memakan makanan yang halal lagi baik serta melarang mereka memakan makanan yang diharamkan kepadanya.
Akan tetapi karena manusia didatangi oleh Setan, maka sebagian besar manusia terjermbab pada lumpur dosa dan laknat. Mereka ini kata Allah dalam sebuah hadis qudsi orang yang gemar menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.
Allah Ta’ala berfirman, Sesungguhnya semua harta yang aku anugerahkan kepada hamba-hamba-Ku adalah halal bagi mereka dan Aku menicptakan hamba-hamba-Ku itu cenderung kepada kebenaran (kebaikan). Kemudian datanglah kepada mereka Setan-Setan, lalu mereka menyesatkan mereka dari agama mereka dan mengharamkan atas mereka apa yang telah Ku-halalkan bagi mereka.” (HR. Muslim).
Ketika manusia berani mengharamkan apa yang Allah halalkan berarti mereka juga berani menghalalkan apa yang Allah haramkan. Hal ini sungguh sangat berbahaya bagi manusia sendiri.
Al-Hafizh Abu Bakar bin Mareawih meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Saya membaca ayat, ‘Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang ada di bumi’ didekat Nabi saw.. Lalu Sa’ad bin Abi Waqash berdiri seraya berkata, ‘Ya Rasulullah, berdoalah kepada Alla agar kiranya doaku dikabulkan.’ Maka Nabi bersabda, ‘Hai Sa’ad, perbaikilah manakanmu niscaya doamu akan dikabulkan.
Demi Dzat yang diri Muhammad ada dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya yang memasukkan sesuap makanan haram ke dalam perutnya, maka ibadahnya tidak akan diterima Allah selama 40 hari. Hamba mana saja yang dagingnya tumbuh dari barang haram dan riba, maka api neraka lebih layak untuk melahapnya.”
Dengan demikian harus kita sadari bahwa Setan itu adalah benar-benar musuh manusia yang paling nyata. Setan tiada lain hanya menyuruh manusia berbuat jahat, keji, dan munkar. Tapi ingat semua itu dilakukan oleh Setan dengan cara terselubung. Disinilah kita mesti selalu waspada.
Tipudaya Setan
Agar manusia tersesat dari jalan Allah Setan selalu memberikan janji-janji indah kepada manusia, sampai akhirnya terpedaya oleh janji indahnya itu. Allah telah tegaskan dalam salah satu ayatnya bahwa, “sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)” (QS 6 Al-An’am : 112).
Dibawah komando Iblis yang tetap hidup sampai hari kiamat nanti, Setan dan balatentaranya terus berkeliaran setiap saat untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah SWT. Setan akan menjadikan indah (dalam pandangan manusia) semua perbuatan manusia yang buruk dan memperlihatkan buruk semua perbuatan yang baik.
Jadi jika ada orang yang getol membela kebatilan dan menolak kebenaran, maka ketahuilah bahwa orang itu telah menjadi korban dari tipu daya Setan.
Klasifikasi Manusia Menurut Setan
Dalam usahanya menyesatkan manusia Setan membagi manusia menjadi tiga kelompok.
Pertama, kelompok orang yang maksiat, yaitu orang yang tidak percaya pada Allah dan kehidupan akhirat. Seluruh hidupnya hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan syahwat dan hawa nafsunya.
Iblis mengatakan padas balatentaranya: ”Tinggalkanlah orang itu, kalian tidak perlu membuang tenaga untuk menipu dan menyesatkan mereka, karena ia lebih sesat dari kita. Mereka tidak percaya pada Allah dan kehidupan akhirat sedang kita masih percaya pada Allah dan kehidupan akihirat.
Kedua, kelompok orang bertakwa, yaitu orang yang percaya pada Allah dan kehidupan akhirat serta selalu berusaha untuk tetap istiqomah pada jalan-Nya.
Iblis mengatakan pada balatentaranya: ”Tinggalkanlah orang itu, kalian tidak perlu membuang tenaga untuk menyesatkan orang itu, karena mereka dijaga dan dilindungi Allah dari tipu daya kita. Allah telah menjamin mereka bahwa kita tidak akan bisa menyesatkan mereka”
Ketiga, kelompok orang awam, yaitu orang yang selalu ragu kadang iman kadang tidak.
Iblis mengatakan pada balatentaranya: ”Datangilah mereka dari segala penjuru, jangan beri kesempatan pada mereka walau hanya sedetik untuk mengingat Allah, janjikan kepada mereka njanji indah dan muluk, perserikatkan hati mereka dengan harta dan anak anak, dorong mereka untuk melakukan perbuatan maksiat dan durhaka pada Allah, jadikan mereka teman kita didalam neraka jahanam kelak”
Strategi Untuk Menang
Melawan Setan bukan perkara mudah, karena selain wujudnya tidak bisa dijangkau indera, ia juga bisa menjelma dalam bentuk jin dan manusia. Namun demikian bukanlah hal mustahil kita bisa mengalahkan Setan.
Pertama, kita harus mengenali tipu daya Setan. Dengan begitu kita akan mudah menghindarinya. Sebaliknya, selama kita buta dengan informasi, pergerakan, rencana, dan metode musuh sendiri, maka bahaya besar sedang mengincar dan akan mendatangkan bahaya besar.
Umar bin Khattab pernah berkata, “Sesungguhnya pintu Islam akan hancur satu per satu jika dalam Islam lahir generasi yang tidak mengenal apa itu jahiliyah (kebodohan).
Kedua, ikhlas dan senantiasa bertawakkal kepada Allah SWT. Untuk bisa ikhlas dan tawakkal juga tidak gampang. Dibutuhkan latihan dan ilmu yang memadai, sehingga kita mampu seperti orang-orang sholeh yang berpikir, berbicara, dan bergerak hanya dalam rangka mendapat ridha Allah SWT.
Akan tetapi jika kita mampu merasakan nikmatnya ikhlas dan tawakkal maka selamanya kita akan selamat dari tipu daya Setan. Sebaliknya jika gagal, lalu berputus asa untuk bisa menjadi Muslim yang Mukhlish. Kemudian menuruti hawa nafsu maka hidup akan selalu berada dalam bayang-bayang Setan. Naudzubillahi min dzalik.
Firman-Nya, Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. (QS. 16 Al-Nahl : 99 – 100).
Ketiga, senantiasa memohon perlindungan kepada Allah SWT agar diberikan keistiqomahan dalam menapaki jalan-Nya. Utsman bin ‘Ash pernah mengadu kepada rasulullah saw terkait Setan yang selalu menghalanginya ketika sholat.
Rasulullah saw pun bersabda, “Itulah Setan yang bernama Khanzab; jika engkau merasakannya, mohonlah perlindungan Allah daripadanya dan meludahlah ke arah kirimu tiga kali”. Utsman pun berkata, “Aku lalu mengamalkannya, Allah pun menghilangkannya dariku.” (HR. Muslim).
Menarik ilustrasi yang disampaikan oleh Ibnu Qayyim terkait pentingnya kita berlindung kepada Allah SWT. “Jika kita sedang berjalan di sebuah jalan dan dihadang seekor anjing milik penggembala kambing, cara paling baik agar selamat dari gangguannya adalah meminta tolong sang penggembala (pemilik anjing). Hanya dengan isyaratnya anjing itu akan diam dan kita pun akan selamat dari gangguannya.
Ilustrasi tersebut relevan dengan salah satu firman Allah SWT. “Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat. (QS. 15 Al-Hijr : 42)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar